Route Redistribution¶
Alasan menggunakan berbagai protokol:
- menggunakan aplikasi yang hanya berjalan pada protokol tertentu
- menggunakan hardware dari berbagai vendor yang mengharuskan menggabungkan protokol
- harus menghubungkan network dengan area atau domain routing yang dikelola orang lain
- melakukan proses migrasi yang melibatkan beberapa protokol routing
- menggabungkan IGP dan BGP
agar route redistribution dapat dilakukan, haruslah ada minimal sebuah router dengan prasyarat:
- menggunakan sekurang-kurangnya sebuah physical link, yang sudah berfungsi, yang menghubungkan masing-masing routing domain
- tiap domain sudah dikonfigurasi
- tiap routing protokol sudah dikonfigurasi untuk melakukan route redistribution
Beberapa cara/teknik menentukan rute:
- Route maps
- prefix list
- distribute lists
- passive interface
- administrative distance
- offset-lists
- IOS IP SLA
- Policy Based Routing
statement ditandai dengan sequence number, dan akan dibaca dari sequence number terendah.
permit
berarti trafik yang cocok akan diproses
deny
berarti trafik yang cocok tidak akan diproses
router berhenti membaca statement ketika sudah match dengan trafik yang dianalisa
jika diakhir statement tidak dijumpai kecocokan maka trafik akan di-deny.
Match condition :
- ip address
- ip address prefix-list
- ip next-hop
- ip route-source
- length
- metric
- route-type
- tag
Set condition :
- metric
- metric-type
- tag
Beberapa implementasi route-map :
- Filtering redistributed routes
pendistribusian rute, menggunakan keywordroute-map
- Policy-based routing
menentukan kebijakan routing berdasarkan syarat tertentu - BGP policy
mengendalikan routing update dan memanipulasi path attributes
Referensi¶
-
Sofana, Iwan. (2017). Cisco CCNA-CCNP ROUTING DAN SWITCHING. Bandung. Penerbit INFORMATIKA ↩